Ajal
Butiran tasbih mengiringi langkah kaki dan disetiap hembusan nafas
Mengangkat kedua tangan
seraya mengemis do’a kepada sang pencipta
Andai aku bisa menciptakan mesin waktu
Aku akan kembali pada masa lalu ku yang suram
Penuh dosa dan kedengkian
dan aku akan menghapusnya
bertaubat sejak itu juga
namun takdir berkata lain
seseorang yang kekar datang menghampiriku
menyakiti diriku lebih lebih dari dikuliti
ya Allah, begitu sakitnya
Begitu tersiksanya aku saat ini
Apalagi saat ku nanti
Berada di lorong sempit gelap gulita
Apa engkau akan mengampuniku Ya Allah….?
Lalu…
Tiba-tiba aku berada dalam ruang hampa
Tampak cahaya terlihat diujung pelupuk mata
Siapa itu?
Siapa yg terbaring?
Tampak tubuhku sendiri berbaring dengan senyuman yg begitu indah
Sumber:www.gudangpuisi.com
Mengangkat kedua tangan
seraya mengemis do’a kepada sang pencipta
Andai aku bisa menciptakan mesin waktu
Aku akan kembali pada masa lalu ku yang suram
Penuh dosa dan kedengkian
dan aku akan menghapusnya
bertaubat sejak itu juga
namun takdir berkata lain
seseorang yang kekar datang menghampiriku
menyakiti diriku lebih lebih dari dikuliti
ya Allah, begitu sakitnya
Begitu tersiksanya aku saat ini
Apalagi saat ku nanti
Berada di lorong sempit gelap gulita
Apa engkau akan mengampuniku Ya Allah….?
Lalu…
Tiba-tiba aku berada dalam ruang hampa
Tampak cahaya terlihat diujung pelupuk mata
Siapa itu?
Siapa yg terbaring?
Tampak tubuhku sendiri berbaring dengan senyuman yg begitu indah
Sumber:www.gudangpuisi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar